Sebagai Negara yang
menyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, Indonesia juga secara langsung
merasakan dampak dari fenomena bumi yang paling sering dibincangkan selama satu
decade terakhir ini. Dampak paling nyata yang secara langsung bisa dirasakan oleh
masyarakat adalah terjadinya perubahan iklim.
Sektor pertanian adalah sektor yang akan secara langsung paling dirugikan. Terjadinya pergeseran musim dan
perubahan pola hujan berimbas pada keterlambatan musim tanam atau panen.
Bahkan, perubahan iklim yangdrastis tak jarang merugikan petani dengan
meningkatnya gagal panen dan memperluas tanaman padi yang puso.
Sumber emisi gas rumah
kaca terbesar yang disumbangkan Indonesia
adalah deforestasi, konversi lahan, dan kebakaran hutan. Jika membandingkan
peta kondisi hutan Indonesia
pada tahun 1980-an dengan peta tahun 2000, tampak jelas terjadinya pengurangan
luas hutan. Pengurangan kawasan hutan yang terjadi di Kalimantan
adalah yang paling jelas terlihat.
Faktor yang mempengaruhi keragaman iklim :
v Banyak
faktor yang mempengaruhi keragaman musim. Salah satu faktor yang dominan ialah
fenomena El Nino – Southern Oscillation (ENSO).
v Berlangsungnya
fenomena ENSO akan menyebabkan maju atau mundur awal musim hujan dan sifat
hujan, El Nino dan La Nina.
v Frekuensi
El Nino meningkat sejalan dengan naiknya suhu rata-rata bumi.
Dampak Pemanasan Global
Ø Perubahan
Iklim
o
Peningkatan temperatur bumi
o
Curah hujan yang lebih lebat
Ø Pertanian
o
Mengubah pola presipitasi, penguapan, air limpasan, dan
kelembaban tanah.
o
Resiko terjadinya ledakan hama dan penyakit tanaman
o
Terancamnya ketahanan pangan
Ø Kelautan
o
Naiknya permukaan air laut (bisa menenggelamkan daerah
pesisir yang produktif)
o
Pemanasan air laut yang mempengaruhi keanekaragaman
hayati laut
o
Peningkatan jumlah penyakit yang dibawa melalui air dan
vektor
Ø Satwa
o
Perubahan habitat. Hilangnya daerah pesisir berakibat
pada keanekaragaman hayati serta migrasi penduduk yang hidup di kawasan ini.
o
Penurunan populasi amfibi secara global
Sumber Emisi Tahunan Gas Rumah Kaca di Indonesia
Deforestasi dan konservasi lahan
Emisi karbon dioksida paling besar disumbangkan oleh
sektor kehutanan. Sebesar 75% dari deforestasi dan konservasi lahan, 23% dari
penggunaan energi di sektor kehutanan, dan 2% dari proses industri sektor
kehutanan.
Sektor energi (industri, pembangkit listrik, transportasi)
Emisi diluar sektor kehutanan lebih kecil, tetapi tumbuh
dengan sangat cepat seiring industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Pertanian dan sampah
Emisi yang dihasilkan dari sektor pertanian tergolong kecil. Sebagian besar
dari produksi padi. Sementara itu, dari sektor sampah, meskipun kecil, pada
tahun 2000, Indonesia menjadi penghasil energi terbesar ke-6 di sektor sampah.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar