Selasa, 25 September 2012

Dampak Perubahan Iklim di Indonesia


 Sebagai Negara yang menyumbang emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, Indonesia juga secara langsung merasakan dampak dari fenomena bumi yang paling sering dibincangkan selama satu decade terakhir ini. Dampak paling nyata yang secara langsung bisa dirasakan oleh masyarakat adalah terjadinya perubahan iklim.
Sektor pertanian adalah sektor yang akan secara langsung paling dirugikan. Terjadinya pergeseran musim dan perubahan pola hujan berimbas pada keterlambatan musim tanam atau panen. Bahkan, perubahan iklim yangdrastis tak jarang merugikan petani dengan meningkatnya gagal panen dan memperluas tanaman padi yang puso.
Sumber emisi gas rumah kaca terbesar yang disumbangkan Indonesia adalah deforestasi, konversi lahan, dan kebakaran hutan. Jika membandingkan peta kondisi hutan Indonesia pada tahun 1980-an dengan peta tahun 2000, tampak jelas terjadinya pengurangan luas hutan. Pengurangan kawasan hutan yang terjadi di Kalimantan adalah yang paling jelas terlihat.

Faktor yang mempengaruhi keragaman iklim :
v  Banyak faktor yang mempengaruhi keragaman musim. Salah satu faktor yang dominan ialah fenomena El Nino – Southern Oscillation (ENSO).
v  Berlangsungnya fenomena ENSO akan menyebabkan maju atau mundur awal musim hujan dan sifat hujan, El Nino dan La Nina.
v  Frekuensi El Nino meningkat sejalan dengan naiknya suhu rata-rata bumi.

Dampak Pemanasan Global
Ø       Perubahan Iklim
o    Peningkatan temperatur bumi
o    Curah hujan yang lebih lebat
Ø       Pertanian
o    Mengubah pola presipitasi, penguapan, air limpasan, dan kelembaban tanah.
o    Resiko terjadinya ledakan hama dan penyakit tanaman
o    Terancamnya ketahanan pangan
Ø       Kelautan
o    Naiknya permukaan air laut (bisa menenggelamkan daerah pesisir yang produktif)
o    Pemanasan air laut yang mempengaruhi keanekaragaman hayati laut
o    Peningkatan jumlah penyakit yang dibawa melalui air dan vektor
Ø       Satwa
o   Perubahan habitat. Hilangnya daerah pesisir berakibat pada keanekaragaman hayati serta migrasi penduduk yang hidup di kawasan ini.
o   Penurunan populasi amfibi secara global

Sumber Emisi Tahunan Gas Rumah Kaca di Indonesia
Deforestasi dan konservasi lahan
Emisi karbon dioksida paling besar disumbangkan oleh sektor kehutanan. Sebesar 75% dari deforestasi dan konservasi lahan, 23% dari penggunaan energi di sektor kehutanan, dan 2% dari proses industri sektor kehutanan.
Sektor energi (industri, pembangkit listrik, transportasi)
Emisi diluar sektor kehutanan lebih kecil, tetapi tumbuh dengan sangat cepat seiring industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Pertanian dan sampah
Emisi yang dihasilkan dari sektor pertanian tergolong kecil. Sebagian besar dari produksi padi. Sementara itu, dari sektor sampah, meskipun kecil, pada tahun 2000, Indonesia menjadi penghasil energi terbesar ke-6 di sektor sampah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar